Sebuah fakta mengejutkan tentang benda-benda yang bisa ditemukan di sekitar kita kembali terungkap. kali ini, menurut para peneliti, mengkonsumsi air kemasan tidak lebih baik dari meminum air keran.
Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari Glasgow Unioversity yang menganalisa air kemasan dan air keran di seluruh penjuru Inggris. Seperti yang ditulis The Telegraph (2/1), meskipun pengawasan lebih diberikan kepada air kemasan, resiko kontaminasi oleh benda-benda asing maupun sumber penyakit masih mungkin terjadi layaknya air dari keran.
"Banyak orang berpikir bahwa air keran merupakan air yang berbahaya untuk diminum. Padahal, untuk alasan ekonomis dan kesehatan, air keran masih baik untuk diminum," kata Profesor Paul Younger, peneliti dari Glasgow University.
Hal ini dikarenakan inspeksi produksi botol kemasan air selama ini hanya dilaksanakan selama sebulan sekali, sehingga tidak diketahui bagaimana keadaan botol yang diproduksi ketika inspeksi tersebut tidak dilaksanakan. Terlebih lagi, sebuah air mineral kemasan biasanya disimpan berbulan-bulan sebelum akhirnya dikonsumsi.
Inilah yang menyebabkan air tersebut terkontaminasi oleh material dari botol walaupun proses sterilisasi telah dilakukan sebelumnya.Ditambah lagi, selama ini air keran mengandung klorin yang berfungsi untuk membunuh bakteri jahat yang terkandung di dalam air.
Namun, klorin tidak akan ditemukan pada air kemasan.Sehingga, kuman-kuman yang mungkin masih berada di dalam air kemasan tersebut bisa tetap hidup karena tidak ada disinfektannya. Padahal, bakteri ini bisa menggandakan diri hingga ribuan kali jumlahnya hanya dalam beberapa hari.
Oleh karena itu, Profesor Younger menyarankan agar masyarakat meminum air kemasan segera setelah dibuka. Hal ini untuk menghindari bertambahnya kontaminasi benda asing ketika kemasan air tersebut dibuka.
Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari Glasgow Unioversity yang menganalisa air kemasan dan air keran di seluruh penjuru Inggris. Seperti yang ditulis The Telegraph (2/1), meskipun pengawasan lebih diberikan kepada air kemasan, resiko kontaminasi oleh benda-benda asing maupun sumber penyakit masih mungkin terjadi layaknya air dari keran.
"Banyak orang berpikir bahwa air keran merupakan air yang berbahaya untuk diminum. Padahal, untuk alasan ekonomis dan kesehatan, air keran masih baik untuk diminum," kata Profesor Paul Younger, peneliti dari Glasgow University.
Hal ini dikarenakan inspeksi produksi botol kemasan air selama ini hanya dilaksanakan selama sebulan sekali, sehingga tidak diketahui bagaimana keadaan botol yang diproduksi ketika inspeksi tersebut tidak dilaksanakan. Terlebih lagi, sebuah air mineral kemasan biasanya disimpan berbulan-bulan sebelum akhirnya dikonsumsi.
Inilah yang menyebabkan air tersebut terkontaminasi oleh material dari botol walaupun proses sterilisasi telah dilakukan sebelumnya.Ditambah lagi, selama ini air keran mengandung klorin yang berfungsi untuk membunuh bakteri jahat yang terkandung di dalam air.
Namun, klorin tidak akan ditemukan pada air kemasan.Sehingga, kuman-kuman yang mungkin masih berada di dalam air kemasan tersebut bisa tetap hidup karena tidak ada disinfektannya. Padahal, bakteri ini bisa menggandakan diri hingga ribuan kali jumlahnya hanya dalam beberapa hari.
Oleh karena itu, Profesor Younger menyarankan agar masyarakat meminum air kemasan segera setelah dibuka. Hal ini untuk menghindari bertambahnya kontaminasi benda asing ketika kemasan air tersebut dibuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar