Selasa, 01 Mei 2012

Roda Bob Sadino

Roda Bob Sadino yang disebutnya RBS adalah suatu diagram yang menggambarkan perputaran kehidupan seseorang, yang di dalamnya berlangsung proses pembelajaran berupa dialektika atau sintesis antara ilmu/teori dan praktik, yang pada akhirnya menggambarkan tingkat kemampuan, kecakapan, atau kompetensi seseorang sebagai proses pembelajaran dalam dunia entrepreneur, terdiri dari Tahu, Bisa, Terampil dan Ahli.


Kuadran pertama adalah TAHU.

Digunakan oleh Bob Sadino untuk menggambarkan proses belajar di sekolah pada umumnya atau di kampus, semakin bayak teori dan informasi yang dikuasai, maka semakin banyak tahu pula seseorang, dan makin pinterlah sebutannya. Kelemahan kuadran TAHU adalah soal praktik di lapangan atau kehidupan, teori yang dikuasai tidak otomatis dapat diaplikasikan di masyarakat, karena banyaknya teori yang sudah ketinggalan jaman. Bob menggambarkan orang-orang di Kuadran TAHU seperti mereka sedang belajar menembak. Orang ini dibekali berbagai macam teori, teknik menembak jitu, tetapi tidak pernah dipegangi senapan beserta pelurunya.

Kuadran kedua adalah BISA atau kuadran masyarakat atau kuadran jalanan.

Sebagai gambaran orang tidak sekolah, titik berangkatnya adalah praktik, melakukan tindakan, mengerjakan sesuatu, dan sepenuhnya belajar dari proses tersebut dan berulang-ulang menjadikan orang yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa. seperti halnya belajar menembak pada kuadran ini belajarnya dengan memegang senapan dan menembak ke sasaran yang dituju, tembakan kesatau atau kedua meleset, tetapi pada tembakan berikutnya baru tepat sasaran karena diulang-ulang, sehingga mereka tahu tentang cara menembak jitu.

Kuadran ketiga adalah TERAMPIL.

Tempat mereka yang telah melewati kuadran TAHU dan BISA dengan waktu yang dibutuhkan antara 20-30 tahun, yaitu orang yang responsible (memiliki kemampuan merespon setiap permasalahan dengan tepat) dan accountable (kemampuan mengatasi persoalan secara bertanggung jawab). Bila diilustrasikan belajar menembak, maka orang ini sudah mampu menembak dengan baik karena bisa mempertanggung jawabkan setiap peluru yang ditembakkannya.

Kuadran terakhir dinamakan kuadran AHLI, kuadran EXPERT atau PROFESIONAL.

Dalam konteks entrepreneurship disebut oleh Bob sebagai kuadran entrepreneur. melanjutkan ilustrasi belajar menembak, kategori penembak hebat dan memiliki trik-trik tertentu. Para professional juga mempunyai kelemahan, karena perlu adanya proses berputar dari kuadran satu ke kuadran lainnya seperti gerakan jarum dan bandul, ibarat jam, kalau jarumnya atau bandulnya berhenti, berarti sedang membunyikan lonceng kematiannya sendiri, dari perputaran antar kuadran inilah sebenarnya akar kemiskinan dapat dikurangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topi dan Kaos Custom

Entri Populer