Selasa, 25 Agustus 2015

Sepuluh Gaya Beladiri yang Sering Dipergunakan dalam MMA

Mixed Martial Arts (MMA) adalah perpaduan dari dua atau lebih gaya seni beladiri. Ajang pertandingannya yang terkenal seperti UFC dan One FC (Asia). Namun ada sepuluh style atau gaya beladiri yang kerap digunakan oleh petarung MMA khususnya pada UFC (Ultimate Fighting Championship). 
 

1. Tinju
Tinju adalah olahraga tempur dimana seorang petarung menggunakan pukulan tinjunya untuk melumpuhkan lawan. Hampir setiap praktisi berlatih tinju dalam mengembangkan keterampilannya dan beberapa tekniknya, dan kemudian dimodifikasi dalam MMA. Contohnya posisi petinju yang berdiri tegak dan bertarung menggunakan tangannya yang rentan terhadap take down atau bantingan. Sehingga para petarung mengubah caranya dengan menjaga lengan untuk lebih dekat dengan tubuh.
Fakta Menarik:
Georges St-Pierre yang berlatih dengan Freddy Roach yang juga merupakan pelatih Manny Pacquiao.

2. Brazilian Jiu Jitsu
Brazilian Jiu Jitsu (BJJ) dikembangkan pada awal abad ke-20 oleh Mitsuyo Maeda dan berfokus pada pergulatan dan pertarungan bawah atau ground fighting. BJJ mengedepankan kuncian dan bantingan untuk melumpuhkan lawan. Ini gaya yang efektif bagi petarung dapat menggunakan sedikit atau tanpa tenaga untuk melumpuhkan lawan yang jauh lebih besar. Banyak petarung MMA melatih BJJ untuk mempersiapkan diri ketika terjadi pergulatan dan ground fighting.
Fakta menarik:
Royce Gracie berlatih BJJ dan memenangkan UFC 1

3. Gulat Gaya Bebas
Gulat gaya bebas (freestyle wrestling) berasal dari Inggris, Pegulat diperbolehkan menggunakan kaki atau kaki lawan mereka dalam keadaan menyerang atau bertahan. Tujuan utamanya membuat bahu lawan terlebih dahulu jatuh di matras. Petarung MMA menggunakan gulat gaya bebas sebagai cara efektif melakukan take downs atau menjatuhkan dengan memeluk kakinya. Kemampuan dalam beladiri ini juga dapat berguna ketika petarung ingin mempertahankan diri dari bantingan yang serupa.
Fakta menarik:

Tito Ortiz, Mark Coleman dan Kevin Randleman yang berasal dari latar belakang gulat gaya bebas.

4. Gulat Greko-Roma
Gulat Greko-Roma (Greco-Roman Wrestling) merupakan olahraga yang berasal dari Perancis dan dikenal sebagai olahraga Olimpiade pada 1896. Tidak seperti gulat gaya bebas, gulat greko tidak memperbolehkan merangkul di bawah pinggang. Petarung UFC mengandalkan gulat greko untuk bergelut di ring dan merapat untuk menyerang di lantai. Selain itu, juga dapat membantu petarung menjatuhkan lawannya ke tanah.
Fakta menarik:
Randy Couture dan Dan Severn terkenal karena keterampilan gulat greko Roma.

5. Jeet Kune Do
Banyak yang menganggap Jeet Kune Do yang dikembangkan Bruce Lee pada 1967 sebagai salah satu pelopor Mixed martial arts di dunia. Bruce Lee mengatakan, Jeet Kune Do bukan sebagai sebuah sistem, tetapi sebagai filsafat memberi kebebasan dari gaya dan pola. Secara keseluruhan, Jeet Kune Do adalah filsafat hidup, bukan hanya perkelahian. Diterapkan pada pertarungan, idenya untuk menggunakan apa yang berhasil dengan meninggalkan “gaya” karena hal itu membatasi kemampuan anda yang harus siap untuk bertarung. Jeet Kune Do membutuhkan pelatihan terus-menerus agar siap terhadap apa pun.
Fakta Menarik:
Bruce Lee memberitahu muridnya agar “menjadi seperti air” lantaran mereka harus sefleksibel mungkin.
Murid diajarkan untuk menyerang lawan ketika sedang persiapan menyerang anda
Efektifitas JKD tergantung pada kemampuan seorang petarung untuk bereaksi dalam sepersekian detik.

6. Judo
Judo diciptakan di Jepang pada tahun 1882 oleh Jigoro Kano. Fokus utamanya adalah melempar, menjatuhkan (take down), dan bergulat. Tujuan utamanya adalah melumpuhkan lawan dan memaksanya untuk menyerah melalui kuncian sendi. Dalam MMA, Judo efektif digunakan untuk melempar lawan, karena biasanya petarung yang melempar lawan ke lantai dan berada diatas memberikan posisi sempurna untuk memberikan pukulan dan serangan siku. Dia juga dapat menyelesaikan pertarungan dengan kuncian dari posisi atas ketika ada kesempatan.

7. Karate Kyokushinkai
Didirikan pada tahun 1964 oleh Masutatsu Oyama, Karate Kyokushinkai berfokus pada pertempuran yang realistis dan ketangguhan fisik serta unsur utamanya yaitu teknik, bentuk, dan sparring. Petarung UFC memanfaatkan teknik menendang yang diajarkan dalam Karate Kyokushinkai.
Fakta Menarik:
George St-Pierre memulai latihannya dengan Karate Kyokushinkai pada usia 7 tahun.

8. Muay Thai
Berasal dari Thailand, gaya kickboxing Muay Thai terfokus pada teknik pukulan, tendangan, dan pergumulan (clinching). Delapan titik serangan dalam Muay Thai termasuk pukulan, siku, lutut, dan tendangan. Banyak petarung MMA berlatih Muay Thai karena mengajarkan cara menyerang dengan siku dan lutut.
Fakta Menarik:
Anderson Silva adalah salah satu praktisi populer dari Muay Thai di MMA

9. Sanshou atau Sanda
Dikembangkan di Cina oleh perwira militer, seni pertahanan diri dengan sistem jarak dekat terfokus pada kemampuan cara bertarung realistis. Kompetisi dimenangkan dengan KO atau poin. Sanshou memungkinkan menyerang lutut, menendang, memukul dan membanting, tapi tidak ada kuncian (submission) dan bergulat (grappling).
Fakta Menarik:
Kelas bulu UFC yaitu Zhang telah bertanding lebih dari 100 kali dalam Sanda
Shansou tidak diperbolehkan memukul ke bagian belakang kepala, tulang belakang atau selangkangan.

10. Taekwondo
Taekwondo dikenal karena penekanannya pada teknik tendangan. Praktisi beladiri ini memegang suatu kepercayaan bahwa kaki merupakan anggota tubuh terkuat dengan jangkauan terpanjang dan dapat menghasilkan serangan kuat, sehingga mengurangi kemungkinan dibalas. Banyak petarung UFC memiliki latar belakang Taekwondo.
Fakta menarik:
Anderson Silva memulai debutnya dengan Taekwondo sejak berusia 14 tahun.
Petarung kelas Ringan (lightweight), Anthony Pettis pemegang sabuk hitam Dan III Taekwondo. Anthony banyak melakukan tendangan-tendangan atraktif dalam pertarungan UFC. (zb/ufc)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Topi dan Kaos Custom

Entri Populer