Sebagai pasar batik lokal terbesar di Indonesia, Pasar Klewer sangat sayang untuk tidak dikunjungi, terutama bagi pecinta wisata belanja (pakaian). Mulai dari batik cap kain katun seharga belasan ribu, hingga batik tulis sutra seharga jutaan rupiah tersedia di pasar ini.
Sebagai tempat wisata lokal alternatif (wisata belanja), kualitas barang yang ditawarkan di Pasar Klewer ini, tidak akan kalah dengan barang yang dipajang di mall atau butik, bahkan ada satu nilai tambah jika kita berbelanja di pasar ini, disamping harganya yang murah, dengan berbelanja di tempat ini, kita telah membatu mengembangkan pasar tradisional yang mulai sekarang telah banyak tergusur dengan kehadiran pasar-pasar modern (mall).
Pasar Klewer yang dulunya berasal dari pedagang Pasar Slompretan yang terletak di Jalan Dr. Rajiman (dahulu dikenal dengan nama Secoyudan) di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon. Pasar Klewer memiliki spesifikasi aktifitas bursa tekstil dan batik terbesar di Kota Solo dan sekitarnya bahkan terkenal di seluruh Indonesia.
Pasar Klewer merupakan aset Kota Surakarta yang berdiri di atas tanah seluas 12.950 m2. Tanah tersebut merupakan tanah eks Swapraja / Pasar Slompretan yang kemudian dikuasai Pemerintah Kota Surakarta dengan status Hak Pakai No.8.
Menurut cerita, jaman penjajahan dulu Pasar Klewer berfungsi sebagai tempat pemberhentian kereta. Masyarakat pun memanfaatkannya sebagai tempat untuk menjual berbagai macam produk kepada para penumpang hingga akhirnya terkenal dengan nama Pasar Slompretan. Kata slompretan berasal dari slompret (terompet) karena suara kereta yang akan berangkat mirip dengan suara terompet ditiup.
Pasar Slompretan ini juga dijejali dengan pedagang kecil yang menjual tekstil khususnya batik. Para pedagang ini menjajakan batiknya dengan cara dipanggul di pundak, sehingga batiknya terlihat berkleweran atau berjuntaian. Seiring dengan perjalanannya, pasar ini kemudian lebih terkenal dengan nama Pasar Klewer.
Pada tahun 1970an, pasar ini dibangun menjadi sebuah bangunan permanen berlantai dua yang cukup luas. Pembeli juga akan lebih leluasa berbelanja karena pasar dengan lebih dari dua ribu unit kios ini memiliki tangga-tangga yang cukup luas sehingga tidak ada kesan berdesak-desakan.
Pusatnya Grosir Batik dan Tekstil
Menyusuri gang dan lorong-lorong yang lumayan luas, dari satu blok ke blok yang lainnya, berbagai jenis pakaian berbahan batik seakan-akan memanggil pengunjung untuk membelinya. Mulai dari jenis kebaya, kain, baju resmi, hingga kaos batik, daster, blouse cantik dan pakaian anak-anak.
Tak hanya batik asli Solo, di pasar ini juga memiliki koleksi batik Banyumas, Pekalongan, Madura, Yogyakarta, dan lain-lain. Anda dapat dengan mudah menemukan batik cap seharga belasan ribu maupun batik tulis kualitas terbaik dengan harga lebih murah dari pada butik-butik terkenal. Kita harus pintar dalam menawar harga yang ditawarkan penjual untuk mendapatkan harga terbaik. Tak hanya dijual eceran, kebanyakan kios juga melayani pembelian grosir dengan harga yang jauh lebih murah.
Di lantai dua, pengunjung akan menemukan berbagai jenis tekstil, seperti seragam sekolah, kaos, jaket, dasi, kain bahan katun hingga sutra. Uniknya, di pasar ini juga terdapat beberapa orang penjahit yang siap menyulap kain yang baru saja Anda beli menjadi jenis pakaian yang Anda inginkan dalam waktu kurang dari sehari.
Lelah belanja mengelilingi pasar tekstil ini, Anda dapat berjalan ke depan ataupun samping pasar. Berbagai wisata kuliner telah siap menjadi tempat melepas lelah sekaligus mencicipi aneka makanan khas Solo. Nasi pecel, nasi liwet, tengkleng, timlo, es dawet, es gempol dan berbagai jenis makanan dan minuman lainnya siap menjadi penawar dahaga Anda.
Jika Anda melewati Kota Solo, tidak ada salahnya jika Anda menyempatkan diri mampir di pasar ini, sekedar berwisata ataupun membeli batik yang anda inginkan.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar