Kalau kita sering melihat beberapa stasiun TV yang ada saat ini, mereka memiliki kru yang banyak dan paras mereka menawan. Tapi stasiun TV yang satu ini berbeda dengan yang lain. Mau tahu bedanya?
Stasiun TV ini memiliki para kru wanita dengan memakai cadar. Jadi mereka memakai baju tertutup di seluruh tubuhnya, yang identik dengan warna hitam.
Stasiun yang bernama Maria TV ini berada di Mesir. Semua karyawan merupakan lulusan dari beberapa perguruan tinggi. Stasiun TV ini berdiri agar para perempuan yang bercadar mendapatkan hak yang sama dalam dunia kerja. Mereka dapat berkreasi dan menemukan ide-ide baru mereka. Maria TV ini mengudara selama 6 jam perhari pada stasiun religi Al - Ummah milik kelompok Salafi .
Stasiun yang bernama Maria TV ini berada di Mesir. Semua karyawan merupakan lulusan dari beberapa perguruan tinggi. Stasiun TV ini berdiri agar para perempuan yang bercadar mendapatkan hak yang sama dalam dunia kerja. Mereka dapat berkreasi dan menemukan ide-ide baru mereka. Maria TV ini mengudara selama 6 jam perhari pada stasiun religi Al - Ummah milik kelompok Salafi .
Lalu bagaimana tanggapan masyarakat sekitar dengan stasiun televisi unik ini? Sebenarnya banyak pula kritik yang muncul. Mereka sedikit protes dengan para presenter stasiun TV ini. "Bagaimana pemirsa bisa melihat wajah presenternya kalau mereka semua berjubah?". Ada juga yang bilang, kalau presenter berjubah tak bisa terkenal dan dikenali penonton .
Ya, itu semua kan hanyalah kritik. Kritik itu kadang bersifat membangun. Pihak Maria TV pun menanggapi hal tersebut dengan suka cita. Mereka yakin penonton akan puas dengan hasil kerja mereka bukan karena wajah cantik yang dihadirkan di TV. Kreativitas dan hasil adalah yang utama dibandingkan wajah cantik yang ditampilkan. TV ini menampilkan hasil kerja yang baik dan dedikasi tinggi, bukan pada penampilan wajah para presenter dan karyawannya .
Dan inilah yang patut kita ikuti dari kreativitas dan kerja keras dari karyawan TV Maria. Kita boleh mengedepankan panampilan wajah yang cantik, tapi kreativitas dan hasil kerjalah yang utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar