Seorang ayah, Oghad Singh, yang menuduh putrinya berusia 20 tahun telah mencemarkan martabat keluarga karena berpacaran, mengambil pedang, dan dengan ritual kecil menebas leher putrinya. Oghad kemudian membawa kepala putrinya dan pedang itu keliling desa. Pria sadis ini lantas menyerahkan diri ke polisi.
Kantor berita AP (19/6/2012), melaporkan, kejadian ini di Desa Dungarji, India barat laut, sempat menimbulkan kepanikan di kalangan warga desa. Sebab, sebelum menebas leher putrinya, Oghad melakukan ritual yang disaksikan warga desa.
Polisi menuturkan, Oghad Singh yang adalah petambang pualam ini menebas leher putrinya karena berpacaran dengan seorang pria. Bagi Oghad, tindakan putrinya ini sebagai sebuah hinaan bagi martabat keluarganya. Sikap keras Oghad atas anak gadisnya yang berusaha dekat dengan pria ini menyebabkan dua putrinya yang lainnya belum juga menikah.
Penduduk desa kini mengecam tindakan sang ayah yang dinilai sangat kelewatan. Menurut penduduk desa, Oghad dengan baju penuh darah putrinya membawa kepala putrinya itu berjalan sepanjang desa. Dia sengaja melakukan ini untuk memperlihatkan apa yang sudah dia lakukan terhadap putrinya yang telah menodai martabat keluarganya.
"Dia mengatakan kepada saya, dia mengambil pedang, dan saat putrinya sendirian di rumah, dia menebas lehernya. Dengan sekali tebas dan kepalanya terguling di tanah," ujar Narayan Singh, seorang kerabat keluarga Oghad. Dia kemudian membujuk Oghad untuk menyerahkan diri ke polisi. Narayan mengantarnya dengan sepeda motor sejauh 5 kilometer.
Polisi mengenakan tuduhan perlakuan pembunuhan atas Oghad. Sang putri naas ini menikah dengan pria yang dipilih keluarganya dua tahun lalu. Dia kemudian kembali ke desanya dan tinggal dengan orangtuanya. Belakangan ini sang putri mulai berhubungan dengan pria di sana, yang membuat ayahnya marah dan menebas lehernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar