Sabina Altynbekova (bahasa Kazak: Сабина Алтынбекова) adalah anggota tim nasional bola voli putri Kazakhstan U-19. Ia lahir di Aktobe, Kazakhstan, 5 November 1996. Sabina Altynbekova adalah anak sulung dari dua bersaudara. Meski masih muda, Sabina mengaku menguasai tiga bahasa, yakni Kazakhstan, Inggris dan Rusia.
Pada bulan Juli 2014, ia menjadi sensasi internet setelah ia berangkat bersama timnya ke Taipei, Taiwan, dalam rangka 2014 Asian Junior Women's Volleyball Championship ke-17 yang berlangsung sejak 16-24 Juli. Ia langsung menjadi pusat perhatian karena kecantikannya walaupun sebenarnya Sabina tidak begitu terlibat dalam pertandingan ini. Bahkan, kabarnya ada seorang penggemar asal Taiwan memegang bendera Kazakhstan tiba di stadion satu jam sebelum pertandingan dimulai demi memperhatikan Sabina.
Awalnya, Sabina merasa senang dengan perhatian yang didapatnya. Namun, ia mulai merasa terganggu karena dinilai sudah berlebihan. "Pada awalnya saya merasa tersanjung, tapi ini sudah berlebihan. Saya ingin konsentrasi bermain voli dan terkenal karena permainan voli, bukan hal lain," ujarnya, dilansir The Star.
Rekan-rekan satu timnya di tim voli Kazakhstan U-19 dikabarkan mulai terganggu dengan perhatian berlebihan kepada Sabina. Menurut sang pelatih, Nurlan Sadikov, fans di Taiwan sama sekali tak memperhatikan pertandingan voli, tapi fokus menatap Sabina. Menurut sang pelatih tim nasional Kazakhstan, Nurlan Sadikov, fans di Taiwan sama sekali tak memperhatikan pertandingan voli, tapi fokus menatap Sabina. Ia pun mengeluh atas perhatian yang diterima Altynbekova: "Sulit sekali bekerja seperti ini. Penonton bertindak seolah-olah cuma ada satu pemain dalam kejuaraan ini.
Walaupun bukan termasuk pemain yang sering diturunkan dalam setiap pertandingan, namun sosok gadis cantik yang memiliki tinggi 182 cm ini tidak hanya menarik penonton yang hadir, akan tetapi juga para jurnalis dari berbagai negara yang ikut meliput event tersebut.
Dan hanya dalam waktu sebentar saja nama serta gambar Sabina Altynbekova menghiasi media massa, baik itu cetak maupun media elektronik seluruh dunia dan tentunya tidak ketinggalan website-website portal berita ternama di Indonesia menyajikan profil Sabina Altynbekovagadis cantik yang katanya juga menyukai Indonesia.
Bahkan di sosial media bertebaran fan page dan akun palsu yang mengatasnamakan dirinya. Sering juga kita jumpai meme tentangnya. Salah satu awal kemunculannya adalah di situs 9gag.com (yang sebelumnya juga memunculkan Katya Lischina), lewat deretan foto-foto yang sebagian besar kemungkinan diambil dari akun Instagram sang atlet remaja (altynbekova_11). Yang kemudian menarik adalah sebagian besar orang tampaknya segera coba langsung berkomunikasi dengannya, terutama lewat akun media sosialnya di Ask.fm.
Di akun “AltynbekovaS” di Ask.fm, ia mengakui kalau dirinya adalah seorang Muslim, ketika salah satu pengunjung mencoba memastikan langsung. Sebelumnya dia juga sudah merespons harapan seseorang agar dirinya tampil di Rio 2016, dengan tulisan “Yes InwAllah! (Insha Allah)”, serta menjawab beberapa sapaan “Assalamu alaikum”.
Di akun Ask.fm itu pula, Altynbekova yang ditanyai seorang pengunjung, memberi jawaban tegas bahwa dirinya masih jomblo. “No I don’t have boyfried,” tulisnya dengan sedikit typo.
Masih di akun yang sama, yang ternyata dikunjungi banyak orang Indonesia, Altynbekova pun beberapa kali menyampaikan ucapan “Saya cinta Indonesia”. Itu dikatakannya terutama ketika pengunjung menyebut dirinya sudah langsung dicintai oleh banyak orang (penggemar) di Indonesia. Tentunya, dia bisa saja “cinta” pada semua negara terutama jika ada banyak penggemarnya di sana.
Mengenai pertanyaan yang sering dilontarkan kepadanya yaitu apakah dia tertarik menjadi model, Sabina menjawabnya mungkin saja bisa jadi model tetapi ia lebih menyukai olahraga voli.
Kabarnya, Klub voli Indonesia di Proliga, Jakarta Pertamina Energi, pun membidiknya untuk musim depan. Proliga 2015 memang masih lama. Yakni, pada Februari tahun depan. Batas pendaftaran atlet juga belum dipatok PP PBVSI. Tetapi, juara bertahan Proliga sektor putri tersebut sudah menyiapkan diri dalam memburu legiun-legiun asingnya. Sebab, target mereka memang mempertahankan gelar.
Sabina sejatinya tidak masuk dalam daftar buruan utama, tetapi daftar alternatif. ’’Hingga sekarang kami masih menanti sinyal dari atlet Thailand. Kalau memang kelamaan, opsi memburu Sabina ini bisa kami ambil selama dia belum diambil klub lain,’’ ujar Widi Triyoso, manajer tim Pertamina putri. Pemain asal Thailand yang dimaksud adalah Malika Kanthong dan Tapaphaipun Chaisri.
Dengan popularitas si pemain buruan itu diharapkan juga menjadi pendongkrak nama Pertamina. Baik di dalam arena maupun di luar arena. Dari sisi performa, pukulan spike tangan kanan pemain fenomenal itu sudah lumayan.
Namun, kemampuan tersebut baru sebatas pengamatan via video penampilannya di Taiwan lalu. Karena itu, dia berusaha mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang Sabina. Terutama ketika bermain untuk klubnya, Taiwan Power Company, atau Taipower.
’’Kami juga ingin mencari pemain yang bisa menguntungkan di dalam lapangan dan bisa memenangkan tim,’’ imbuhnya. Di sisi lain, pihak Proliga juga telah menangkap sisi lain yang bisa dikejar jika ada klub kontestannya pada musim depan yang mampu menghadirkan sosok pemain berparas cantik tersebut.
Selain promosi klub itu sendiri, nama kompetisi Proliga dapat terangkat. ’’Namun, kami mengaku bahwa secara prestasi Kazakhstan tidak termasuk yang terbaik di Asia. Kami tidak sampai meminta klub, tetapi hanya memberikan saran saja,’’ tutur Direktur Proliga Hanny Surkatty.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar